Wednesday, March 30, 2016

Sama



hatiku
mengapa kamu rindu
kepada seseorang
perempuan berambut pirang
berkulit putih
berlogat tolaki
tidak kah kau sadari
nafsumu membutakan nurani
melihat tanpa memahami
meraba tanpa mengerti
dalam debu-debu merah
dan dalam gejolak jiwa

Tuesday, March 29, 2016

Kakekku yang bernama Pair Alm.

Saya memiliki seorang kakek dari ibu yang bernama Pair, kata nenekku dulu “wong biyen ngunu lek njenengno anake gak koyok wong saiki, lek biyen ngunu njenengno anake yo pas lahir e ono opo yo dijenengno iku” jadi nama kakek ku pair itu diambil dari weton kelahiranya pahing dan dinamai pair.
Gambar Ilustrasi
Kakek ku ini lahir di kota Malang di daerah Bawang (kalau sekarang didaerah belakang Univ. Muhammadiyah Malang) beliau termasuk anak yatim, semenjak kecil sudah ditinggal mati ibunya, dan bapaknya bernama Pak Timbang, sangat dihormati di daerah Bawang dan sekitarnya karena menurut keterangan dari ibuku bapaknya kakek ku ini seorang penarik pajak diawal jaman kemerdekaan dulu, selain itu beliau juga memiliki tanah dan sawah yang luas didaerah tersebut. Seingat saya kakeku ini anak nomer dua dari dua bersaudara (maklum lupa).

Monday, March 28, 2016

Bal-balan

(Main Bola)

Setelah beranjak memasuki masa-masa kelas 5 SD hingga SMP aku dan teman-teman selain memilik hobi bermain layang-layang yakni main bola dan nonton bola, walaupun saat itu aku masih menendang bola nyocor tapi tetap semangat bermain bola, dan lambat laun akhirnya dapat menguasai tekhnik-tekhnik permainan bola yang baik dan benar secara otodidak, sedangkan nonton bola disini adalah, saat itu kita sudah mulai ikut-ikutan anak lainya menonton pertandingan sepak bola tim asli kota Malang, Arema di Stadion Gajayana.

Setelah pulang sekolah biasanya anak-anak kampung main bola di jalan gang depan, kita bermain bola sambil menunggu semua anggota pemain bolanya berkumpul dan komplit, setelah semua berkumpul baru bergerak menuju tempat bermain bola yakni di lapangan Unisma. Meskipun permainan menggunakan bola plastik tapi saat itu atsmofir permainan sepak bolanya serasa liga-liga di eropa dengan bintang-bintang bola di masa itu seperti Roberto Baggio, Del piero, Inzaghi, Zidane, Beckham, Raul, dll.

Friday, March 25, 2016

Adus Kali Brantas

(Mandi di Sungai Berantas)
Setelah kenyang dengan buah-buahan yang segar, hal biasa yang kami lakukan setelah mencari buah adalah mandi di sungai brantas, jaraknya sekitar 1km dari prunas. Pada waktu kami kecil dulu pemandangan sungai brantas sangat indah, dengan pemandanganya yang alami, sawah membentang luas, dan banyak pohon yang tumbuh diseputaran das sungai brantas. Biasanya sebelum sampai ke sungai, kami melewati sawah yang membentang luas, pemilik sawah tersebut sering disebut oleh teman-teman sebaya dengan sebutan Markasan. 

Thursday, March 24, 2016

Golek pencit ndek prunas (mencari mangga di prumnas/perumahan nasional)



Hal yang biasa dilakukan anak kampung seusiaku setelah pulang sekolah waktu itu adalah “golek pencit ndek prunas”. Dulu yang sering mengajakku untuk aktivitas menantang seperti ini adalah saudara ponakan seangkatan yang bernama kabol dan teman-teman lainya yang bernama panggilan pa’i dan wawan. Terkadang kita menjuluki geng empat serangkai, karena sering berpetualang bersama tanpa kenal lelah, waktu dan medan tetap empat orang saja. Biasanya setelah pulang sekolah kami berkumpul di depan mushola kampung, setelah semua berkumpul baru kita berangkat mencari mangga di prunas, yang dimaksut mencari mangga disini adalah mengambil jika rumahnya kosong dan meminta jika rumahnya ada orangnya buah mangga atau buah-buah lainya yang sudah masak dipohon. Saat berangkat biasanya kami tidak memakai sandal, hal ini merupakan strategi agar ketika dikejar orang/anjing pemilik rumah bisa lari sekencangnya dan sekuat tenaga.

Layangan

Masa kecil adalah masa-masa yang paling bahagia dan indah, tanpa harus keluar banyak uang kita bisa mendapatkan hal itu dengan mudah asalkan teman dan lahan bermain tersedia. Diawal tahun 90an, anak-anak seumuran termasuk aku ketika itu menginjak awal Sekolah Dasar sangat suka bermain diluar rumah apalagi kalau bermain dialam bebas, karena hal ini menjadi acuan kehebatan anak-anak masa itu. Semisalnya bermain layangan, ketika main layangan anak-anak pasti saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik diantara layangan yang diterbangkan oleh anak-anak lainya. Saat mengadu layangan semua mata akan tertuju pada dua layangan yang saling beradu dan kemampuan siempunya diuji disini, dan ketika salah satu memenangakan pertandingan tersebut, pemenang dengan bangganya akan memainkan naik-turun layanganya seperti pesawat tempur selesai mengebom musuhnya dan menguasai angkasa, dan itu sebagian kecil cerita masa kecil yang sangat berkesan.

Belajar Menulis

Anak Kampung

Tulisan ini ku buat untuk melatih otak dan tangan supaya terbiasa menulis karena tangan ini masih dalam tahap belajar menulis, sebelumnya aku lebih suka menuliskan kata-kata dari hati dan pikiran dalam bentuk seperti puisi tapi bukan puisi, seperti syair tapi bukan syair. Dan semua ini mengalir begitu saja tanpa diawali dengan sekolah terlebih dahulu, semua tulisan serba otodidak.

Sunday, December 13, 2015

Morowali

Dedaunan yang menghijau
Memberikan kesegaran
Bagi mata yang memandang
Mengayun naik turun
Tertiup angin
Diterangi mentari pagi
Disela ranting dan akar
Setelah hujan tadi malam

Dibatas jalan
Terhampar pantai berombak tenang
Melamunkan angan disetiap sudut
Antara langit dan laut
Dan sepertinya akan hanyut
Apa yang terlintas dalam lamunan
Dan apa yang terlintas dipikiran

Tuesday, April 1, 2014

Untuk, aku seorang binatang jalang

Untukmu, aku seorang binatang jalang
Seorang pujangga pinggiran
Hidup dijaman pemberontakan
Dimasa sebelum dan sesudah kemerdekaan
Bersama pemuda-pemudi berkeTuhanan
Rela mati untuk sebuah keadilan
Rela mati untuk sebuah kemenangan
Rela mati untuk sebuah kejayaan

Beribu perlawanan
Berjuta-juta dengan pemikiran
Berjuta-juta dengan sebilah parang
Berjuta-juta dengan darah pengorbanan
Berjuta-juta dengan nyawa tak tergantikan

Aku seorang binatang jalang
Terbujur sendiri dipembaringan
Hidup seribu tahun dalam kedamaian
Meninggalkan beribu kata perjuangan
Tak lekang oleh jaman
Dan tak usang oleh kepemimpinan

Thursday, March 27, 2014

Bulan Sabit

bulan sabit
kuharap dapat menulis
hal indah yang terbesit
diantara saprolit
atau disela-sela limonit
dimalam gelap berteman sakit

cahaya bulan
gemerlap bintang
tak membuatku padam
tak membuatku putus harapan
tetap bertahan
dan tetap menantang

apa yang sudah dibiasakan
apa yang telah dibudayakan
dan ini kisah apa yang dicita-citakan