Sunday, July 4, 2010

angkasa raya



Teman . . .
Ketika dunia tak lagi tertawa dan menjadi neraka
Jangan kau anggap ini sebagai duka
Karena mentari masih terlihat terang
Kejar dan jangan jadi pecundang
Walau jalan semakin suram dan tak karuan
Langkahkan harapan dengan semangat perjuangan
Walau air mata darah 'tlah terhenti
Masih ada satu nyawa dalam satu raga siap mati
Mati ‘tuk perjuangakan dunia kita yang hilang
Terampas oleh penindas yang mengaku pejuang

Kawan . . .
Dengarlah hembusan angin dan sengatan mentari
Apa mereka pernah berkata bosan tuk slalu berhembus dan menyinari ?
Menyinari indahnya hidup kita yang harus diperjuangkan
Merangkak, berdiri, berjalan dan berlari tuk sebuah kemenangan
Dalam dunia yang tidak lagi seimbang
Diantara penindas yang diagungkan dan yang kecil semakin menghilang
Seakan dunia diciptakan bagi perusuh keadilan
Merampas semua hidup yang penuh kedamaian
Dan apakah kita pasrah hanya dengan melihat
Atau mungkin kita tlah jadi penjilat, terjerat, terlaknat



Sobat . . .
Yakinlah dunia ini tercipta untuk kita
Semua yang ingin keadilan dan kedamaian semesta
Bukan sekedar kata – kata simbol ataupun selogan
Dan bukan hanya cerita, dongeng ataupun tulisan
...
Teruslah berlari wahai teman, kawan dan sobatku
Bentangkanlah sayap – sayap rapuhmu
‘tuk terbang tinggi menembus angkasa
Angkasa terlihat biru dan penuh berjuta asa
Gapailah dunia kita semua yang tlah lama menanti
Kejarlah dengan 1001 semangat yang tak ‘kan pernah mati

Jun’09