Sunday, July 4, 2010

pena


Demi pena
Dan demi hitamnya tinta
Serta secarik kertas yang setia menemaninya
Perkataan tiada arti ini tak ‘kan bertahan lama
Karena kata – katanya keluar dari lidah yang berbisa
Tak terpikir dan tak terasa
Berakhir pudar, padam dan ‘kan punah

Bacalah tiap bacaan yang tertulis
Pelajarilah tiap bacaan yang terlukis
Bacaan ini tidak diciptakan secara mistis
Karena bacaan ini bersifat realistis
Bukan bacaan dengan kata romantis
Dan bukan bacaan bagi mereka yang atheis



Kata – kata ini ‘kan abadi
Ketika sebuah pena menari – nari
Dalam tetesan tinta yang slalu meniti
Diatas kertas yang terbaring sendiri
Perpaduan antara hitam dan putih
Kekal, hingga semua mati

Andai pena dan tinta tidak diciptakan
Apalah arti sebuah kehidupan
Hingga perkataan tak dapat dituliskan
Dan tulisan tak bisa dilukiskan
Hilang terbawa angin dan kesunyian
Gelap bagai malam tanpa sinar bintang dan rembulan

Dan ketika semua pohon dijadikan pena
Seluruh samudera dijadikan tinta
Hingga ditambahkan lagi tujuh diantaranya
Tak ‘kan cukup ditulis dan dilukiskan semua
Walau tulisan dan lukisan ini memenuhi segalanya
Antara ruang langit, bumi, bulan, bintang dan tak tau ujungnya dimana

Tulisan dan lukisan ini hanya sedikit yang tau
Dari kebanyakan mereka yang tak mau tau dan bertemu
Denganmu yang tak pandai membaca dan menulis sesuatu
Tapi paham, mengerti dan tau seluk – beluk langit yang tujuh
Karena engkau penganut, penyebar dan pengajar yang satu
Satu, yang menulis dan melukiskan segala sesuatu yang berilmu

090909